[caption id="attachment_892" align="alignleft" width="300" caption="Pelatihan guru Depag di DIY"][/caption]
Kesan bahwa Guru Agama selama ini ketinggalan jaman ataupun eksklusif mungkin tidaklah benar. Guru-guru agama di lingkungan Departemen Agama Daerah Istimewa Yogyakarta melaksanakan pelatihan PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan) bekerja sama dengan DBE 2 USAID Jawa Tengah. Mereka sangat antusias mengikuti meteri-materi pelatihan. Bahkan banyak diantara mereka justru mempunyai kemampuan mengajar lebih PAKEM dibandingkan dengan guru umum.
Asumsi bahwa mata pelajaran agama adalah mata pelajaran yang bersifat dokmatis barangkali tidak semuanya benar. Ternyata hampir semua materi pelatihan PAKEM yang diberikan bisa diimplementasikan pada pembelajaran agama. Misalnya materi tentang Sifat Allah yang Esa, bisa disajikan dalam sebuah lagu gubahan syair dari topi saya bundar, menjadi seperti:
Allah hanya satu,
Hanya satu Allah,
Kalau tidak satu,
itu bukan Allah
Contoh lain seperti pengenalan huruf idzhar yang 6 (Alif, Kha, kho, 'ain, goin, dan ha) bisa disajikan dengan teknik tepuk seperti:
Jika disebutkan huruf-huruf idzhar maka siswa menjawab dengan tepuk 3 x, sementara itu jika yang disebut guru bukan huruf idzhar maka siswa menjawab dengan tepuk 1 x. Dan masih banyak lagi contoh lainnya.
Dalam pelatihan tersebut terdapat sebuah kesimpulan bahwa seorang guru agama idealnya adalah harus lebih pandai dari pada guru-guru lain pada umumnya. Karena agama merupakan induk dari ilmu-ilmu lainnya.
1 komentar:
untuk yang guru agama kok belum ada?
Posting Komentar