Cari Blog Ini

Senin, 24 Agustus 2009

Bagaimana mempersiapkan anak untuk siap bersaing dalam hidup sejak dini?

[caption id="attachment_914" align="alignleft" width="300" caption="Persiapan masa depan"]Persiapan masa depan[/caption]

Hidup pada abad 21 akan semakin berat. Tingkat kompetisi akan semakin ketat. Kemampuan manusia untuk memperjuangkan hidupnya semakin beragam dengan berbagai kapasitas. Semua itu menuntut keuletan dan kegigihan dalam memperjuangkan hidup dan kehidupan.

Generasi kita yang siap saja yang akan bisa bertahan dalam persaingan sengit itu. Bagi mereka yang tidak ulet, tidak tahan banting dan tidak kreatif dengan sendirinya akan tersingkir dalam pertarungan hidup ini.

Oleh karena itu kita perlu mempersiapkan sejak dini anak-anak kita untuk terbiasa berkompetisi dan terbiasa untuk berjuang. Banyak cara yang bisa kita lakukan. Mereka bisa kita ikutsertakan dalam berbagai event lomba, mulai dari lomba mewarnai, lomba menyanyi, lomba drum band, atau lomba-lomba lain yang lebih bersifat fisik seperti tarik tambang, lomba lari, lompat tinggi dan sebagainya.

Pada intinya apapun kompetensi mereka akan kita gali secara optimal untuk mempersiapkannya dalam kehidupan yang akan datang. Dalam semua lomba pasti akan dilalui fase-fase sebagai berikut:

  1. Fase persiapan diri. Semua cabang lomba mengaharuskan semua peserta untuk mempersipkan diri sebaik mungkin. Mereka butuh latihan baik fisik maupun mental. Sebuah perjuangan tersendiri dalam fase ini, yaitu untuk membentuk sikap tidak mudah menyerah, sikap ulet dan melawan sikap bosan yang sering kali menghinggapinya.

  2. Fase kompetisi. Pada saat inilag apa yang sudah dilatihkan dan disiapkan akan dinilai atau akan dikompetisikan dengan peserta lain yang tentu mereka semua juga sudah mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya pula. Peserta mana yang paling perfect tentu yang akan menjadi pemenang. Biasanya peserta yang menang adalah peserta yang sudah melalui fase persiapan diri secara lebih matang dan lebih panjang. Selain itu tentu faktor-faktor lain seperti kesiapan mental dan dukungan orang tua juga sangat menentukan.

  3. Fase penentuan menang kalah. Pada fase ini akan dilalui sebuah keputusan yang menentukan apakah dia bisa menjadi pemenang dalam kompetisi itu atau justru kemenangan akan tertunda. Dalam fase ini akan secara otomatis akan dilatihkan bagaimana sikap berbesar hati, sikap menerima kenyataan hidup dan sekaligus sikap untuk tidak menyerah dan terus berlatih agar dapat memenangkan kompetisi lainnya.


Kenyataan itu sebenarnya terjadi sesungguhnya dalam hidup ini. Semua orang akan mengalami fase persiapan yang akan dilalui pada masa-masa sekolah dan masa-masa kuliah.

Selanjutnya setelah mereka lulus, mereka akan mengalami fase kompetisi hidup yang sesungguhnya. Mereka yang mempunyai bekal lengkap dengan berbagai keterampilan dengan kemampuan tinggi tentu akan menjadi pemenangnya.

Nah pada fase berikutnya kita akan mengalami fase penentuan menang dan kalah. Apakah mereka akan segera memenangkan pertaruangan itu ataukah mereka harus bertarung lagi untuk mencari kemenangan-kemenangan lainnya. Di sanalah mereka akan menikmati indahnya kemenangan dalam hidup ini.

Yang membedakan dengan lomba adalah pada fase hidup sesungguhnya menghendaki semua orang untuk terus selalu siap berkompetisi setiap saat dan setiap waktu kalau mereka ingin terus surfife, mereka harus selalu mempersiapkan diri dan selalu meningkatkan kompetensinya.

1 komentar:

bambang mengatakan...

SAYA SANGAT MEMPEROLEH MANFAAT DGN ARTIKEL YG ADA TERIMA KASIH.