[caption id="attachment_382" align="alignright" width="300" caption="TOT Pembelajaran Aktif IPA SD/MI"][/caption]
Ilmu Pengetahuan Alam
, biasa disingkat
Pembelajaran IPA mempunyai karakteristik tersendiri. Mengenai karakteristik pembelajaran IPA di SD/MI di bahas secara mendalam dan terperinci dalam TOT PAKEM. Sebagaimana telah dilaksanakan TOT PAKEM IPA baru-baru ini bagi para fasilitator daerah. TOT tersebut juga diikuti oleh perguruan tinggi-perguruan tinggi yang ada di Jawa Tengah, antara lain: UNNES, IAIN Walisanga, Universitas Tidar, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Satyawacana, Universitas Widya Dharma Klaten, IKIP PGRI Semarang dan juga LPMP. TOT dilaksanakan di Grand Wahid Hotel Salatiga.
Pelatihan untuk para pelatih ini dilaksanakan selama 5 hari untuk memberikan bekal kepada seluruh pelatih daerah atau fasilitator agar menguasai tentang:
- Karakteristik pembelajaran IPA yang PAKEM di SD/MI
- Membuat rencana pembelajaran (Silabus dan RPP) IPA yang PAKEM.
- Pembuatan alat peraga sederhana IPA
- berbagai teknik pembelajaran IPA yang PAKEM, seperti: observasi, demonstrasi, kerja kelompok, jigsaw dan masih banyak lagi
Karakteristik pembelajaran IPA antara lain adalah sebagai berikut:
IPA adalah proses perjalanan mengeksplorasi dan memahami alam di sekitar kita. “Science is the search for, rather than the answer to, our question of how and why” (IPA lebih pada ‘proses mencari’ dari pada ‘jawaban atas pertanyaan kita tentang bagaimana dan mengapa).
Dalam Pembelajaran IPA ada 6 kegiatan inti yang harus dialami oleh siswa, yaitu:
- Merangsang anak untuk terus bertanya tentang berbagai fenomena alam yang terjadi di sekitarnya.
- Mereka kemudian melakukan pengamatan atau observasi dengan menggunakan panca indera (dilihat, didengarkan, dicium, diraba, maupun di dikecap.
- Anak akan melakukan berbagai pengumpulan data dengan mencatat semua data dan fakta yang berhasil ia amati.
- Setelah melakukan pengamatan anak-anak kemudian bisa berfikir untuk menganalisis ketika menemukan sesuatu tentang alam yang telah dia amati.
- Berdasarkan hasil pengamatan dan analisisnya, maka siswa kemudian bisa membuat kesimpulan sementara (hipotesis). Yang kemudian akan dicari jawabannya dengan proses ujicoba/ cukup pengematan lagi untuk membuktikan kebenaran hipotesisnya.
- keberhasilan menjawab hipotesis saja, belumlah cukup dikatakan sebagai proses ilmiah. Anak harus dapat juga mengkomunikasikan seluruh proses yang telah ia alami kepada orang lain. Mengkomunikasikan dengan orang lain dapat secara tertulis maupun secara lisan.
[caption id="attachment_383" align="alignright" width="448" caption="sunarto dalam Science games"][/caption]
Tapi yang paling special dari TOT kali ini adalah, memasukkan materi science fun, science games maupun science practice.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar