DLC Meeting |
Banda Aceh, 15 Juli 2009.
Merencanakan berbagai strategi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia memang harus komprehensip. Peningkatan mutu pendidikan di Indonesia harus dimulai dari peningkatan good will atau niat baik dari pemerintah, peningkatan kesadaran masyarakat, peningkatan kapasitas para guru, dan tentu juga harus disertai dengan peningkatan ketersediaan sarana dan prasarannya. Kira-kira demikian salah satu isi pembahasan pada DLC meeting baru-baru ini di Banda Aceh.
Namun demikian untuk mencapai beberapa komponen di atas secara bersamaan, tentu merupakan hal yang sangat sulit. Upaya yang realistis untuk dilakukan adalah dengan mengoptimalkan fungsi PKG di setiap gugus sekolah. Mengapa bisa demikian?
Ya. Di PKG sebenarnya sudah merupakan replika kecil dari struktur Dinas Pendidikan yang ada di Indonesia. Di PKG ada para Ketua PKG yang perannya sama dengan Kepala Dinas (suka-rela) untuk mengatur beberapa sekolah dalam menjalankan program-program yang telah di susun bersama.
Di PKG juga ada PBS (Pemandu Bidang Studi) yang berfungsi bagaikan para ahli di bidang-bidang tertentu yang dapat dijadikan rujukan bagi para guru lain yang membutuhkannya. PKG mempunyai program yang jelas. Dan Di PKG juga sudah tersedia dana (walaupun dari iuran para anggotanya).
Sebenarnya apa saja fungsi PKG tersebut?
- PKG sebagai tempat pertemuan.
- PKG sebagai tempat untuk pengembangan profesi.
- PKG sebagai tempat untuk mendapatkan informasi
- PKG sebagai tempat untuk memproduksi kreativitas guru.
Bagaimana penjelasan masing-masing fungsi tersebut?
Anda dapat hubungi sunartombs@gmail.com
1 komentar:
info yang sangat bagus, kritis dan membangun..... trim’s
Posting Komentar