Cari Blog Ini

Kamis, 02 Juli 2009

Pelatihan untuk guru kelas billingual

Pada saat aku melatih guru-guru untuk kelas billingual saya mendapatkan sebuah pertanyaan yang menarik. Ada 2 pertanyaan yang menarik, yaitu:

  1. Bagiamana agar anak cepat bisa berbahasa inggris dengan aktif seperti bahasa Indonesia di sekolah?

  2. Bagaimana menjadi guru yang baik itu?


IMG_0540Menjawab pertanyaan pertama tersebut saya ingat masa kecil saat sekolah dulu. Saya sehari-hari menggunakan bahasa Jawa. Tetapi saat di sekolah guru-guru kebanyakan menggunakan bahasa Indonesia pada saat pelajaran. Gak tahu mengapa pada saat itu saya dengan sendirinya bisa memahami setiap kalimat yang digunakan oleh para guru saya. Bahkan ketika ditanya dengan menggunakan bahasa Indonesia, sayapun bisa menjawabnya. Suatu loncatan kompetensi berbahasa yang luar biasa, namun tak terasa.

Saya menjadi berfikir kalau anak-anak kita ini yang sehari-hari sudah menggunakan bahasa Indonesia, lantas di sekolah juga memakai bahasa Indonesia bukankah ini namanya tidak ada kemajuan seperti yang saya alami dulu. Namun mungkin anak-anak kita juga akan mengalami proses yang sama sebagaimana waktu saya kecil dulu jika saat ini Bapak Ibu guru menggunakan Bahasa Inggris  sebagai bahasa pengantar. Sangat mungkin anak-anak akan lebih cepat memahami dan segera bisa menggunakan bahasa Inggris.

Pertanyaan kedua sebenarnya  membutuhkan jawaban yang tidak singkat. Sebab untuk menjadi guru yang baik buanyak banget kriteria yang harus terpenuhi. Mulai dari kemampuan akademik, kepribadian, kemampuan mengajar dan juga tingkah laku kemasyarakatan.

Namun secara singkat sebenarnya pertanyaan itu dapat dijawab dengan 3 kata, yaitu: Guru yang baik adalah guru yang bisa menjadi:

  1. Orangtua.

  2. Teman.

  3. teladan.


Alangkah indahnya jika semua guru bisa memposisikan diri sebagai orang tua siswa dengan menebar penuh kasih saya. Dia juga akan mengarahkan agar anak setelah dewasa menjadi orang yang berguna. Dia tidak hanya akan mengajarkan pengetahuan, namun juga budi pekerti, sopan santun dan keterampilan hidup.

Alangkah  jika seorang guru mampu menjadi teman belajar bagi para siswanya. Dia tidak hanya akan mengejar habisnya materi, tetapi memahami betul kesulitan yang dihadapi oleh setiap individu siswa. Dia tidak hanya akan melatihkan suatu keterampilan tertentu, namun juga akan membantu ketika siswa mengalami berbagai permasalahan.

Tidak ada komentar: