Seorang fasilitator dituntut untuk selalu siap menyajikan materi terbaru yang sedang in dalam setiap kesempatan. Bahkan sering juga pada saat-saat tertentu seorang fasilitator dituntut untuk menyajikan materi yang relatif baru dengan tenggang waktu yang sangat singkat. Bagaimana seorang fasilitator dapat menguasai materi yang banyak dalam waktu yang sangat singkat? Misalnya malam diberi sebuah materi, dan pada pagi harinya harus disajikan dalam pelatihan.
Ada beberapa cara cepat seorang fasilitator untuk dapat menguasai materi dalam waktu yang singkat:
- Scanning, yaitu teknik membaca cepat seperti membaca koran. Biasanya untuk materi-materi yang tidak terlalu asing dan sudah pernah dikenal. Seorang fasilitator dapat mempelajari materi yang mempunyai ciri-ciri demikian dapat membaca materi denga cara membaca cepat secara sekilas saja. Nah Pada bagian-bagian tertentu yang dirasakan kurang di pahami oleh fasilitator perlu cermati lebih dalam.
- Focus to goal, yaitu seorang fasilitator karena keterbatasan waktu tidak membaca materi pelatihan secara menyeluruh. Dia memfokuskan perhatiannya pada tujuan yang ingin dicapai pada sesi yang akan dia bawakan. Setelah dia memahami benar-benar tujuan dari sesi yang akan dilatihkan, kemudian fasilitator cukup membaca pointer-pointer dari seluruh materi tersebut dan menulisnya di slide atau power point. Model ini sangat dimungkinkan fasilitator tidak secara persis menyajikan materi pelatihan yang telah diberikan. Bahkan sangat dimungkinkan dia melakukan pengembangan materi atau variasi materi. Namun demikian ia akan tetap berfokus untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
- Concep mapping, yaitu fasilitator melakukan pemetaan konsep bisa dengan model pokok-pokok pikiran, model jaring laba-laba atau atau model pohon faktor. a) Model pokok-pokok pikiran adalah model sebagaimana orang akan membuat sebuah karangan. Pertama yang dilakukan adalah menuliskan tema-nya apa, kemudian dia akan menuliskan subtema-subtema atau pokok-pokok pikiran berikutnya. b) Model jaring laba-laba sebenarnya hampir sama dengan pemetaan tema sebagaimana yang terjadi pada persiapan pembelajaran tematik. Jadi tema ditulis di tengah kemudian kita tarik dengan garis-garis lurus disekeliling tema tersebut dengan hal-hal yang berkaitan dengan tema yang bersangkutan seperti jaring laba-laba. c) Model pohon faktor adalah hampir sama dengan implementasi pengerjaan matematika pada FPB dan KPK dengan penyelesaian pohon faktor.
- Privat singkat. Barangkali ini yang paling cepat dilakukan. Seorang fasilitator dapat belajar singkat dengan sesama fasilitator yang lebih memahami materi terhadap tertentu. Dia dapat belajar tentang teknik penyajian, langkah-langkah dan substansi materi yang akan disajikan.
- Buying and selling, yaitu teknik belajar yang paling sering dilakukan oleh guru pada awalnya. Teknik ini dilakukan dengan cara fasilitator belajar sedikit dan langsung diajarkan kepada orang lain, sehingga ibarat orang jual beli, fasilitator membeli sedikit lalu segera jual sebelum berkurang. Ini sangat efektif untuk materi yang banyak dan benar-benar baru. Kita bisa melakukan dengan cara yang lebih simpel, misalnya kita mempelajari sedikit lalu kita simulasikan kepada teman-teman lain. Nah setelah selesai segera minta masukan dari mereka. Setelah mendapat masukan dan segera kita perbaiki, kemudian kita pelajari lagi bagian berikutnya dan segera ajarkan kepada yang lain demikian seterusnya.
Saya menyadari dalam tulisan ini terdapat hal-hal yang belum cukup jelas untuk bisa dipahami. Oleh karena itu saya siap membantu para pembaca jika ada pertanyaan terhadap hal-hal yang dirasakan belum cukup jelas.
1 komentar:
saya mau bertanya tentang format pengawas MI/SD jawa barat yang udah jadi ada ga? kalau ada bisa di dikirm ke mail saya?
ini untuk papa saya karena papa saya udah tua ga bisa bikin format pengawas yang belum jadi bisa ga saya mohon?
mail kan ke saya ini mail aku suci_nuraeni22@yahoo.com
contoh yang sudah jadi format ya?
Posting Komentar