Cari Blog Ini

Rabu, 20 Agustus 2008

Berterimakasihlah kepada HAMBATAN



Mari kita amati gambar di atas? Apa yang ada di benak kita semua? Ya. Semua di antara kita pasti sepakat bahwa pertandingan sumo yang dilakukan tersebut tidak fair. Kita juga sudah dapat memprediksi dengan 99,9% benar bahwa hasil pertandingan nantinya akan dimenangkan oleh pesumo yang jauh lebih besar tersebut. Namun demikian apakah kita akan menghargai atas kemenangan yang dia dapatkan? Ahh.. sepertinya kita juga hanya akan memberikan senyuman kecut atas kemanangan yang dia raih itu dan dalam hati kita mengatakan,”semua orang juga bisa menang kalau lawannya anak kecil kaya gitu.” Apakah asosiasi olah raga sumo juga akan memberikan penghargaan kepadanya? Juga bisa kita tebak, asosiasi olah raga sumo juga mungkin tidak akan memberikan apresiasi apapun terhadap “si pemenang” dalam pertandingan itu. Asosiasi olah raga sumo juga harus berfikir tujuh kali untuk memberikan penghargaan terhadapnya, karena selain melecehkan lembaga nantinya juga akan membuat lembaga tersebut tidak akan dipercaya lagi oleh masyarakat.

Bagaimana perasaan bagi “si besar” yang menang itu? Andai saja saya yang menjadi pesumo besar tersebut, sepertinya tidak ada tempat yang tepat bagi saya untuk dapat membanggakan diri. Kemenangan yang saya raih dengan mudah tanpa Hambatan sedikitpun tentu bukan menunjukkan kehebatan saya. Saya juga akan sangat menyadari bahwa kemenangan yang saya peroleh dengan mengalahkan anak kecil tentu juga sesuatu yang akan dicibir oleh khalayak. Bahkan dimungkinkan hanya akan mendapatkan umpatan dari orang banyak, karena saya keji telah menyakiti anak kecil yang tentu saja tidak dapat melawan.

Sahabat.., dalam menjalan tugas di mana saja dan dalam posisi apa saja pasti kita akan mendapati hambatan . Hambatan bukan untuk dihindari, karena justru dengan menghindari hambatan kita akan mendapatkan hambatan -hambatan yang lain yang mungkin semakin sulit untuk dihadapi.

Kita pantas berterima HAMBATAN yang membuat kita menjadi kuat. Hambatan akan melatih kita untuk mengerahkan segala daya upaya yang ada pada diri kita untuk mengalahkannya. Mungkin kita akan menjadi makhluk yang lemah seperti bayi, jika kita tidak pernah mendapati hambatan dalam hidup ini. Kita juga tidak mungkin bisa berjalan kalau dulu kita tidak mendapati beratnya mengangkat badan, sulitnya menjaga keseimbangan dan berkali-kali jatuh bangun.

Hambatan juga membuat kita semakin cerdas. Kita akan memeras otak untuk menyelesaikan masalah setiap kali kita mandapatkan Hambatan . Kita akan mengatur strategi yang jitu agar hambatan yang didapati bisa teratasi. Kemampuan otak kita tidak akan mungkin bertambah, jika kita tidak pernah mendapati persoalan. Masih ingatkah kita saat sekolah? Waktu itu kita hampir setiap hari mendapati soal-soal yang diberikan oleh guru. Terkadang susah namun juga terkadang mudah. Apa yang kita rasakan? Kita gembira ketika mendapatkan soal yang mudah, namun sebenarnya kemampuan kita tidaklah bertambah. Kita juga merasakan susah ketika mendapati soal yang sulit, namun disadarikah bahwa dengan soal yang sulit justru kemampuan kita untuk berfikir menjadi bertambah?

Hambatan membuat kita semakin dewasa. Kita akan terbiasa untuk mendapatkan masukan bahkan terkadang kritik yang menyakitkan. Namun semua itu harus kita terima kalau ingin hambatan itu bisa kita atasi. Musyawarah harus juga kita lalukan agar mendapatkan keputusan yang tepat setiap kali akan mengambil tindakan dalam menghadapi hambatan. Beras bisa menjadi putih bukan karena mesin penggilingnya. Namun beras menjadi putih karena gesekan satu dengan yang lainnya. Demikian pula diri kita akan menjadi semakin dewasa semakin arif justru setelah merasakan adanya gesekan dengan orang lain. Gesekan sering ditemui dalam bentuk perbedaan pendapat, kritik dan saran yang kita peroleh dari orang disekeliling kita.

Hambatan membuat kita semakin hebat. Setiap kali kita mampu mengatasi hambatan, setiap kali itu pula kemampuan kita bertambah. Kita juga akan dapat mengatasi masalah yang sama dengan mudah jika kita jumpai di waktu yang akan datang. Kita pantas bersyukur karena belum tentu orang lain mempunyai kemampuan yang sama dengan yang kita miliki dalam hal mengatasi masalah tersebut. Kita juga pantas untuk membanggakan diri karena kemenangan yang kita peroleh sudah dilalui dengan susah payah dan orang lain belum tentu mampu melakukan hal yang sama dengan yang kita miliki. Orang lain pun juga akan memberikan apresiasi yang baik terhadap kemenangan yang kita peroleh, karena tidak semua orang dapat meraih kemenangan seperti yang kita lakukan.

Mari kita berterima kasih kepada Tuhan, karena Tuhan menyayangi kita dengan selalu diberikan pelatihan-pelatihan yang membuat kita menjadi makhluk sempurna di muka bumi ini. Pelatihan yang diberikan dari Tuhan adalah berupa permasalahan yang kita dapati dalam mengarungi hidup ini. Semakin sering kita mendapati hambatan, setiap kali itu pula Allah SWT memberi bekal kemampuan kepada kita. Semakin banyak hambatan yang mampu kita selesaikan, setiap kali itu pula Allah mengangkat derajat kita. Amin

Selamat menikmati HAMBATAN, karena hambatan itulah yang akan mengantarkan kita menjadi orang yang SUKSES.

Tidak ada komentar: