Cari Blog Ini

Sabtu, 28 November 2009

Menggagas PERPUSDA menjadi tempat wisata

[caption id="attachment_1037" align="alignleft" width="300" caption="PERPUSDA sebaga tempat wisata"][/caption]

Konsep perpustakaan sebagai tempat belajar masyarakat nampaknya perlu dikemas ulang dengan lebih mendekatkan diri dengan kebutuhkan masyarakat. Kabutuhan masyarakat untuk membaca ditengarai masih sangat memprihatinkan. Bukan saja itu terjadi pada masyarakat petani pedesaan yang memang keseharian hidup mereka jauh dari buku, namun rendahnya minat baca juga terjadi pada kalangan pegawai menengah keatas yang notebene pekerjaan mereka sehari-hari bergulat dengan buku. Nampaknya membaca belum menjadi kebutuhan masyarakat.

Di sisi lain kehidupan masyarakat akan hiburan semakin hari semakin meningkat. Hal ini bukan saja dirasakan oleh kalangan masyarakat menengah ke atas, namun juga menggejala pada kehidupan masyarakat kalangan bawah. Lihat saja setiap kali liburan tiba, bisa dipastikan tempat-tempat wisata menjadi tempat favorit bagi mereka untuk berkumpul dan bersantai. Bahkan bukan saja tempat-tempat wisata, namun juga tempat-tempat santai seperti alun-alun, kedai makan, pegunungan dan sebagainya juga menjadi tempat favorit keluarga untuk melepaskan lelah setelah sepekan bekerja.

Selain itu tempat bermain juga menjadi tempat yang sangat diminati keluarga untuk berlibur. Arena bermain anak-anak seperti di Milenium dan Dieng sangat laris dikunjungi walaupun tempatnya sangat sempit. Bagaimana dengan PERPUSDA?

PERPUSDA yang seharusnya menjadi tempat favorit no 1, nyatanya menjadi tempat yang kurang diminati oleh masyarakat untuk berkumpul ataupun berlibur. PERPUSDA hendaknya telah mulai membuat format perpustakaan menjadi tempat berlibur, tempat bekumpul dan juga tempat favoritnya masyarakat untuk melepas capai selama sepekan bekerja.

PERPUSDA bisa saja bekerja sama dengan kedai ayam Bu Masyur, atau jujugan serayu untuk mendekatkan buku-buku kepada masyarakat yang ingin menikmati santainya makan di warung seperti itu. PERPUSDA bisa juga membangun tempat bermain anak-anak dengan format arena bermain dan belajar. Atau juga bisa menggabungkan berbagai format di atas, yaitu: Taman baca yang santai, ada warung makan yang setia menemani masyarakat saat membaca, dan disediakan juga arena bermain untuk anak-anak. Dengan demikian PERPUSDA menjadi taman hiburan bagi keluarga siapa saja yang menginginkan untuk berlibur memanfaatkan waktu luang.

1 komentar:

Menggagas PERPUSDA menjadi tempat wisata « ApaKabar PSBG mengatakan...

[...] PERPUSDA yang seharusnya Baca selengkapnya  [...]