Percaya diri merupakan hal pertama yang harus dimiliki oleh seorang fasilitator. Fasilitator yang kurang memiliki rasa percaya diri akan banyak menghadapi kendala ketika menyajikan materi dihadapan para peserta. Hal-hal yang mungkin terjadi jika fasilitator tidak memiliki rasa percaya diri yang kuat, antara lain:
(1) Lupa mengungkapkan kata-kata yang harus disampaikan, padahal sudah direncanakan dengan baik,
(2) Materi yang disampaikan lebih cepat selesai dari yang direncanakan, padahal waktu masih lama,
(3) menjadi kurang jernih dalam menanggapi permasalahan yang muncul dalam pelatihan,
(4) Peserta akan meremehkan fasilitator,
(5) materi yang disampaikan menjadi tidak sistematis,
(6) sering mengalami teknik error, seperti: LCD tak jalan, materi yang ada dicari tidak ketemu, lembar kerja tidak sesuai dengan tugas yang disampaikan dsb.
Fasilitator pemula biasanya masih banyak mengalami grogi atau kurang percaya diri. Rasa kurang percaya diri sebenarnya lebih banyak disebabkan oleh prasangka-prasangka negatif yang muncul dari dalam diri si fasilitator sendiri. Fasilitator sering merasa bahwa pesertanya lebih pinter, lebih pengalaman, lebih senior dan sebagainya. Fasilitator merasa semua orang memandang dengan tajam semua gerak-geriknya bagaikan akan melumat habis fasilitator yang berdiri seorang diri di depan.
Rasa kurang PD juga bisa disebabkan karena kurang menguasai materi. Materi merupakan menu utama bagi fasilitator yang akan disajikan kepada para peserta. Jika menu utama yang disajikan tidak terkuasai dengan baik, maka akan dihidangkan menu yang ala kadarnya. Sehingga wajar kalau ”penikmat” akan merasakan hambar kemudian mencela karena merasakan tidak enak. Ketika muncul komentar yang kurang enak, maka akan mempengaruhi mental seorang fasilitator.
Fasilitator yang masih muda dan kebetulan mempunyai posisi kedinasan yang masih rendah juga merasakan beban mental tersendiri. Misalnya seorang guru harus memfasilitasi pada forum Kepala Sekolah ataupun pengawas sekolah. Dalam kedinasan keseharian beliau-beliau adalah sebagai atasannya, namun pada saat fasilitasi dia harus bisa meyakinkan dan mempengaruhi para atasnnya tersebut.
Untuk mengatasi permasalahan kurang PD tersebut, ada beberapa tips sebagai berikut:
- Datanglah lebih awal sebelum peserta lengkap di ruangan. Lebih baik anda yang menatap wajah-wajah peserta saat memasuki ruangan dari pada anda yang ditatap oleh semua orang saat anda hadir belakangan. Ini akan sangat mempengaruhi mental anda sebagai fasilitator. Anda secara mental akan sudah menang satu point.
- Kenalilah beberapa peserta secara baik. Ini dapat anda lakukan sesaat sebelum sesi anda dimulai. Ngobrollah dengan mereka tentang apa saja secara akrab. Ingatlah nama-namanya. Ketika tiba saatnya sesi anda, nama-nama tersebut bisa digunakan sebagai contoh dalam menjelaskan beberapa hal sekaligus sebagai orang yang ”menemani anda” saat berdiri di hadapan peserta lainnya.
- Jangan sekali-kali menggunakan kata pengantar: ”Saya hadir di hadapan bapak ibu semua hanya dipaksa oleh panitia untuk menyajikan materi tersebut. Saya kurang kemampuannya. Nanti kalau bertanya jangan yang sulit-sulit. Saya hanya mewakili si A dan sebagainya. Kata-kata tersebut hanya akan membuat anda menjadi diremehkan oleh peserta. Kalau peserta meremehkan anda, pasti akan muncul sikap-sikap peserta yang membuat mental anda akan menurun, seperti: tidak memperhatikan, memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat men-tes, tidak responsip dan sebagainya.
- Persiapkan 3 M (materi, metode, dan Media) dengan baik. Persiapan yang baik akan sangat menentukan keberhasilan pelatihan. Upayakan materi dapat dikuasai dengan baik, bahkan jika memungkinkan tambahlah pengayaan-pengayaan lainnya yang berhubungan dengan materi yang akan disajikan. Gunakan juga berbagai metode penyajian yang menarik dan berfariasi. Gunakan juga media yang ada dengan sebaik-baiknya, mulai dari OHP/ LCD, papan tulis, dan pengeras suara.
- Sebelum memulai sesi ada baiknya melakukan relaksasi dengan cara mengambil nafas dalam-dalam dan dihembuskan perlahan-lahan secara berulang-ulang.
- Upayakan mengucapkan kata-kata tidak terlalu cepat. Semakin cepat kata-kata yang kita sampaikan selain kurang bisa dipahami, sebenarnya menunjukkan ketidaktenangan kita dalam berbicara. Kata-kata yang meluncur menjadi sulit dikendalikan dan tidak terarah dengan baik.
- Manfaatkan peserta yang pandai untuk membantu presensi anda dan jangan anggap mereka adalah orang-orang yang justru akan menghambat anda.
- Ada baiknya malam sebelum menyajikan materi kita berdo’a terlebih dahulu kepada Tuhan agar segala yang dilakukan keesokan harinya dapat berjalan sesuai dengan harapan dan memuaskan semua pihak.
3 komentar:
satu tip fasilitator untuk siapapun agar menjadi percaya diri : percayai fasilitatormu!
Masukan yang sangat bagus pak, OK
ya...ya.... bagus....
Posting Komentar