Menyambung tulisan saya terdahulu tentang 'PENGERTIAN PEMBELAJARAN TEMATIK' akan lengkap jika pada tulisan saya berikut ini akan menyajikan contoh-contoh RPP tematik untuk siswa kelas 1 sekolah dasar. Dengan demikian para pembaca tidak hanya mendapatkan gambaran tentang konsep tematik secara teoritis, namun juga mendapatkan gambaran riil tentang bagaimana membuat persiapan pembelajaran untuk mengimplementasikan pembelajaran tematik di kelas.
Berikut saya lampirkan contoh-contoh RPP tematik untuk kelas 1 Sekolah Dasar, untuk tema-tema sebagai berikut:
Cari Blog Ini
Senin, 27 Juni 2011
Regional District Workshop
[caption id="attachment_1495" align="alignleft" width="300" caption="UNS, 27 Juni 2011"][/caption]
Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan secara komprehensip dan berkelanjutan di Indonesia dilaksanakanlah Regional District Workshop mulai tanggal 27 Juni s.d 11 Juli 2011. Kegiatan ini mempertemukan antara Universitas dengan pemerintah Daerah untuk memikirkan bersama dalam pengembangan kualitas pendidikan di daerah.
Kegiatan pertama dilaksanakan di Universitas Negeri Surakarta (UNS) dengan diikuti oleh perwakilan pemerintah daerah kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Temanggung, Sragen, Karanganyar, Surakarta, Sukoharjo. Adapun dari pihak universitas yang datang adalah dari UNS sendiri, UMS, IAIN Walisongo dan UNY.
Kegiatan kedua, dilaksanakan di UKSW Salatiga. Dalam kesempatan tersebut dihadiri oleh kabupaten Wonosobo, Klaten, Batang, Salatiga, Grobogan, Magelang, Semarang, Blora dan Batang. Adapun universitas yang hadir adalah UNSIQ wonosobo, Untid Magelang, IAIN Walisongo Semarang dan UKSW sendiri.
Dalam kesempatan ini dihasilkan berbagai kesepakatan antara lain:
Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan secara komprehensip dan berkelanjutan di Indonesia dilaksanakanlah Regional District Workshop mulai tanggal 27 Juni s.d 11 Juli 2011. Kegiatan ini mempertemukan antara Universitas dengan pemerintah Daerah untuk memikirkan bersama dalam pengembangan kualitas pendidikan di daerah.
Kegiatan pertama dilaksanakan di Universitas Negeri Surakarta (UNS) dengan diikuti oleh perwakilan pemerintah daerah kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Temanggung, Sragen, Karanganyar, Surakarta, Sukoharjo. Adapun dari pihak universitas yang datang adalah dari UNS sendiri, UMS, IAIN Walisongo dan UNY.
Kegiatan kedua, dilaksanakan di UKSW Salatiga. Dalam kesempatan tersebut dihadiri oleh kabupaten Wonosobo, Klaten, Batang, Salatiga, Grobogan, Magelang, Semarang, Blora dan Batang. Adapun universitas yang hadir adalah UNSIQ wonosobo, Untid Magelang, IAIN Walisongo Semarang dan UKSW sendiri.
Dalam kesempatan ini dihasilkan berbagai kesepakatan antara lain:
- Penngkatan mutu pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan Perguruan Tinggi
- Pihak Perguruan Tinggi siap mendukung program-program pemerintah daerah yang ditujukan untuk peningkatan mutu pendidikan.
- Pemerintah daerah akan memberikan alokasi anggaran untuk peningkatan mutu pendidikan.
- Jadwal dan anggaran akan diatur lebih lanjut melalui komunikasi intensif antar perguruan tinggi dengan pamerintah daerah.
Kamis, 02 Juni 2011
TOT WIAL untuk para Dosen
Universitas Negeri Yogyakarta, 16 - 20 Mei 2011
[caption id="attachment_1423" align="alignleft" width="300" caption="TOT What Is Active Learning untuk Para Dosen LPTK se-Jateng dan DIY"][/caption]
Pembelajaran aktif atau lebih dikenal dengan PAKEM sudah lama dilaksanakan di Jenjang Pendidikan Dasar utamanya di TK dan di SD. Di Indonesia program ini sudah dimulai sejak tahun 1999. Namun demikian, gema PAKEM belumlah menyentuh pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Pada Jenjang Pendidikan sekolah menengah pertama (SLTP) baru sekitar tahun 2006 mulai dikenalkan. Bahkan di jenjang pendidikan sekolah menengah atas boleh dibilang sampai pada saat ini belum juga ada implementasinya.
Sebenarnya di lingkungan Perguruan Tinggi sudah lama di kenalkan akan PAKEM ini. Namun semua orang tentu maklum, jika di Perguruan Tinggi lebih banyak dikaji pada tataran teori.
Berdasarkan pengalaman, ternyata PAKEM tidaklah mudah diimplementasikan begitu saja setelah para calon guru menerima teori. Pada saat mereka melakukan PPL di sekolah mahasiswa lebih banyak "meniru" perilaku dosen pada saat mengajar mereka. Menyadari hal tersebut maka pada tanggal 16 - 20 Mei 2011 bertempat di Universitas Negeri Yogyakarta para dosen LPTK se DIY dan Jawa Tengah menyelenggarakan Pelatihan untuk Pelatih WIAL (What Is Active Learning).
Dengan pelatihan ini diharapkan selain memahami hakekat PAKEM (pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan), para dosen juga bisa memberikan contoh implementasi pembelajaran yang PAKEM dalam memberikan mata kuliah maupun memberikan contoh mengajar di dalam kelas.
[caption id="attachment_1423" align="alignleft" width="300" caption="TOT What Is Active Learning untuk Para Dosen LPTK se-Jateng dan DIY"][/caption]
Pembelajaran aktif atau lebih dikenal dengan PAKEM sudah lama dilaksanakan di Jenjang Pendidikan Dasar utamanya di TK dan di SD. Di Indonesia program ini sudah dimulai sejak tahun 1999. Namun demikian, gema PAKEM belumlah menyentuh pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Pada Jenjang Pendidikan sekolah menengah pertama (SLTP) baru sekitar tahun 2006 mulai dikenalkan. Bahkan di jenjang pendidikan sekolah menengah atas boleh dibilang sampai pada saat ini belum juga ada implementasinya.
Sebenarnya di lingkungan Perguruan Tinggi sudah lama di kenalkan akan PAKEM ini. Namun semua orang tentu maklum, jika di Perguruan Tinggi lebih banyak dikaji pada tataran teori.
Berdasarkan pengalaman, ternyata PAKEM tidaklah mudah diimplementasikan begitu saja setelah para calon guru menerima teori. Pada saat mereka melakukan PPL di sekolah mahasiswa lebih banyak "meniru" perilaku dosen pada saat mengajar mereka. Menyadari hal tersebut maka pada tanggal 16 - 20 Mei 2011 bertempat di Universitas Negeri Yogyakarta para dosen LPTK se DIY dan Jawa Tengah menyelenggarakan Pelatihan untuk Pelatih WIAL (What Is Active Learning).
Dengan pelatihan ini diharapkan selain memahami hakekat PAKEM (pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan), para dosen juga bisa memberikan contoh implementasi pembelajaran yang PAKEM dalam memberikan mata kuliah maupun memberikan contoh mengajar di dalam kelas.
Langganan:
Postingan (Atom)